just want to share..

just want to share..

Peta Jakarta Tahun 1920 di Google Map

Pada zaman pendudukan Belanda, Peta Digital belum lahir seperti yang sering kita manfaatkan sekarang ini. Peta Digital online yang paling terkenal saat ini Google Map pun belum lahir. Jadi Pembuatan peta sebelum era digital adalah dengan menggambarnya secara manual atau analog. Peta analog ini berupa peta fisik yang dibuat di atas media kertas, yang menjadi masalah apabila peta ini adalah peta yang tidak memiliki sistem referensi koordinat atau dalam bahasa inggris disebut CRS (Coordinate Reference System). Terkadang pembacaan Peta Analog menjadi susah apabila objek peta tidak tegak lurus dengan sudut pandang pembuat peta layaknya seekor burung yang terbang melintas di suatu daerah dan melihat ke bawahnya.

 Dengan teknologi sekarang ini, Peta analog inipun sudah bisa menjadi Peta Digital dengan bantuan Titik pengontrol atau GCP (Ground Control Points) yang digunakan dalam Georeferensi. Titik ini dibuat untuk menandakan objek-objek yang ada baik pada peta analog ataupun pada peta digital sehingga peta analog tadi akan dipaksa sedemikian rupa mencocokkan diri dengan peta digital tersebut.

Balik ke peta Jakarta jaman belanda dulu, ada tempat-tempat yang berubah baik itu fisiknya, namanya, ataupun lokasinya. Contoh yang fisiknya berubah atau malah tidak ada lagi yaitu Hotel des Indes yang dulu menjadi salah satu Hotel termewah di Asia. Untuk yang berubah letaknya ada Kebun Binatang Cikini yang dipindahkan ke ragunan. Untuk Masalah nama, sebagian besar nama yang ada di Peta ini, baik itu nama gedung, stasiun ataupun jalan sudah berubah namanya karena kita sudah Merdeka.

Kali ini saya menggunakan Peta Batavia (Jakarta) pada Tahun 1920 dulu. Ya, pada zaman ini Belanda sedang enak-enaknya menikmati hasil bumi kita dengan sudah terbangunya infrastruktur dan transportasi yang memadai untuk pemasaran komoditi mahal (baca:rempah-rempah). Peta Jakarta Tahun 1920 saya unduh dari  Wikimedia .



Adapun Titik-titik kontrol yang saya gunakan untuk melakukan georeferensi ini sebagiannya akan saya jabarkan di sini.

1. Monas → Königsplein
2. Pertokoan Harco → Penjara Glodok
3. Pasar Ikan → Fish Market
4. Stasiun Pasar Senen → Pasar Senen Station


Total Saya menggunakan kira-kira 10 Titik kontrol sehingga didapatlah hasilnya


atau bisa juga dengan mengakses Batavia_1920_overlay untuk zoom in dan zoom out yang lebih puas walau peta dasarnya berbeda.

Untuk tempat lain seperti tanjung priuk dulu, bisa dilihat di bawah


Peta ini dihasilkan dengan menggunakan 2 software GIS yakni : QGIS dan Map Tiler serta google map sebagai Peta referensinya. Setelah meniban Peta Jadoel Batavia tadi di Google Map, saya mengetahui lebih banyak lagi sejarah. Belajar sejarah ternyata bisa juga dari Peta. Salam

1 comments:


EmoticonEmoticon