Sejarah singkat SEA Games
SEA (South East Asian) Games, mungkin tidak asing terdengar bagi para pecinta olahraga. SEA Games merupakan pesta olahraga yang digelar setiap 2 tahun sekali dengan Negara-negara di Asia Tenggara yang menjadi pesertanya. Sampai saat ini, SEA Games merupakan ajang kompetisi olahraga dari 11 Negara dengan peserta yang paling muda yakni Timor Leste yang masuk menjadi anggota pada Tahun 2003.
Pembukaan SEAP Games I di Bangkok, Thailand (Aseantourism.travel) |
Lalu siapa saja anggota inti, atau Negara mana saja yang "harusnya" menjadi peserta pada SEA Games pertama pada tahun 1959 ? Mereka adalah Thailand, Kamboja, Myanmar, Vietnam, Laos, dan Malaysia sebagai peserta inti dan Singapura menjadi peserta tambahan yang kemudian menjadi anggota inti setelah merdeka, namun Kamboja pada akhirnya tidak ikut dalam Pesta Olahraga Asia Tenggara yang pertama. Akan tetapi Perlu diketahui, Pesta Olahraga se-Asia Tenggara ini dulu tidak bernama SEA Games, melainkan SEAP Games (South East Asian Peninsula Games). Dengan kata lain dulu SEA Games hanya beranggotakan Negara Asia Tenggara yang tergabung dalam semenanjung (peninsula). Semenanjung ini artinya formasi geografis yang terdiri dari pemanjangan daratan dari badan daratan yang lebih besar (Pulau atau Benua) yang dikelilingi oleh air pada 3 sisinya. Jika kita lihat pada Peta memang hanya 6 Negara itu yang tergabung pada daratan yang tidak terpisah oleh air tapi dikelilingi oleh air. Thailand adalah Negara yang memprakarsai dibentuknya Federasi SEAP saat menjadi peserta ASIAN Games di Tokyo dan mengundang beberapa perwakilan dari Negara Semenanjung seperti Malaysia, Myanmar, dan Laos untuk membentuk Federasi tersebut.
Peta Peserta SEAP Games I (arahkan kursor atau tap untuk melihat detail)
Peserta SEAP Games I
Setelah Thailand mendapat kehormatan sebagai Tuan Rumah SEAP Games (Tahun 1959) yang pertama, Tuan rumah SEAP Games selanjutnya ditentukan melalui Urutan Abjad, sehingga Burma atau sekarang myanmar menjadi Tuan Rumah selanjutnya (SEAP Games 1961). Sesuai rencana awal, maka Federasi menunjuk Cambodia (Kamboja) menjadi Tuan Rumah SEAP Games III Tahun 1963. Tapi apa daya kondisi Politik Kamboja saat itu sedang tidak kondusif untuk melangsungkan SEAP Games yang ketiga ini . Maka pihak Federasi menunjuk Laos menggantikan Kamboja sebagai Tuan Rumah, tapi kendala Finansial mengurungkan rencana Federasi untuk menunjuk Laos menjadi Tuan rumah dan Laospun menyatakan ragu bisa menjadi Tuan Rumah SEAP Games IV. Karena hal ini SEAP Games III dibatalkan. Seiring waktu Federasi melihat bahwa Kamboja, Laos, dan Vietnam sedang mengalami ketidakstabilan finansial ataupun politik, sehingga Malaysia lah yang menjadi Tuan Rumah SEAP Games III (Tahun 1965) , dilanjutkan Thailand di SEAP Games IV (Tahun 1967) dan kembali ke Burma yang menjadi Tuan rumah SEAP Games V (Tahun 1969).
Badminton - Olahraga yang selalu dikompetisikan dari awal (SEAP Games I sampai SEA Games XXVIII) photo: www.seagames2015.com |
Kondisi ini (di mana 6 anggota inti tetapi hanya 3 yang bisa menjadi Tuan rumah) membuat keberlangsungan Pesta Olahraga ini terancam. Kemudian saat berlangsungnya SEAP Games V, Singapura yang sudah menjadi anggota inti membuat usulan agar Indonesia dan Filipina bisa ikut bergabung untuk kembali menguatkan nilai kompetitif dari SEAP Games. Akan tetapi, pihak federasi terus menolak sampai pada akhirnya giliran Malaysia yang akan menjadi Tuan Rumah pada SEAP Games IX memberikan masukan agar Brunei, Indonesia, dan Filipina dimasukkan menjadi anggota
Perang Kamboja-Vietnam :
Untuk memperpanjang napas Kompetisi ini ( karena sebagian anggota sedang dalam kondisi sangat tidak kondusif, seperti perang antara Kamboja dan Vietnam, serta Laos yang baru saja menyudahi perang saudara di Tahun 1975 ditambah Laos menjadi sekutu Vietnam di tahun 1977, sehingga mereka tidak bisa ikut berkompetisi ataupun menjadi Tuan Rumah). Kemudian Federasi pun setuju dan menyambut 3 Negara ini untuk menjadi anggota dengan membuang kata "semenanjung (Peninsula)" tadi menjadi SEA GAMES. Sehingga sahlah Brunei, Indonesia , dan Filipina menjadi anggota baru Federasi dan siap berkompetisi di SEA Games IX atau "SEA GAMES I" di Malaysia pada Tahun 1977. Jika saja 3 anggota baru ini tidak bergabung maka SEAP Games IX hanya akan disertai oleh Singapura, Malaysia, Thailand, dan Myanmar atau dengan kata lain cukup mengenaskan (sama seperti kondisi SEAP GAMES VIII Tahun 1975).
Kiprah Indonesia di SEA GAMES IX
Menjadi peserta debutan tidak mengecilkan semangat para atlit yang berambisi atau tidak hanya sekedar bikin ramai kompetisi ini. Medali demi medali pun didulang oleh atlit kita sehingga Indonesia menjadi Juara Umum SEA GAMES IX ini sebagai debutan.
Statistik Perolehan Medali SEA Games IX- Tahun 1977
Tuan RumahRank | Negara | Emas | Perak | Perunggu | Total |
---|---|---|---|---|---|
1 | Indonesia (INA) | 62 | 41 | 34 | 137 |
2 | Thailand (THA) | 37 | 35 | 33 | 105 |
3 | Philippines (PHI) | 31 | 30 | 30 | 91 |
4 | Burma (BIR) | 25 | 42 | 43 | 110 |
5 | Malaysia (MAS) | 21 | 17 | 21 | 59 |
6 | Singapore (SIN) | 14 | 21 | 28 | 63 |
7 | Brunei (BRU)1 | 0 | 0 | 3 | 3 |
Total | 190 | 185 | 193 | 568 |
Dari Tabel di atas, dapat dilihat bahwa Indonesia berhasil memperoleh Total 137 Medali dari jumlah total 568 yang diperebutkan dimana 62 diantaranya medali Emas, 41 Medali Perak, dan 34 Medali Perunggu.
Lolos ke semifinal, Timnas Indonesia berhadapan dengan Thailand. Pertandingan waktu itu dihentikan Wasit Othman Omar pada menit ke '60 karena adanya peristiwa free-for-all yang artinya Perkelahian yang melibatkan banyak pemain ataupun staff, kedudukan skor pada saat itu 1-1. Setelah diadakan peninjauan ulang oleh panitia, Timnas Indonesia dinyatakan bersalah karena memulai kericuhan yang tidak terkendali sehingga dinyatakan kalah melawan Thailand. Thailand lolos ke final menghadapi Malaysia, sedangkan Indonesia akan melawan Myanmar untuk memperebutkan Juara 3 atau medali perunggu. Pada akhirnya Timnas Indonesia pulang dengan tangan hampa menyusul kekalahan teknis karena tidak muncul pada Pertandingan perebutan Juara 3 menghadapi Myanmar. Hasil akhir sepakbola SEA Games IX yakni Malaysia menjadi Juara, Thailand di posisi Runner up dan Myanmar Juara 3.Sepakbola Timnas Indonesia di SEA Games IX
Bagaimana dengan sepakbola Indonesia di SEA Games saat itu. Sebagai debutan, Timnas Indonesia bisa dikatakan mumpuni. Saat itu kompetisi sepakbola di SEA Games IX dibagi menjadi 2 grup. 4 Team di Grup A dan 3 Tim di Grup B. Timnas Indonesia masuk di Grup A bersama Malaysia, Filipina dan Brunei. Di grup A, Indonesia berhasil mengalahkan tuan rumah Malaysia dengan skor 2-1, kemudian mengalahkan Brunei dengan skor 4-0 dan seri dengan filipina dengan skor 1-1. Dengan mengumpulkan 2 kemenangan dan 1 seri, Timnas Indonesia mampu meraup 5 Poin (Sistem poin lama di mana kemenangan dihargai 2 poin).Iswadi Idris -Salah satu Pemain Timnas SEA Games IX, |
Bulutangkis Indonesia
Menjadi debutan, Indonesia berhasil meredam hegemoni Malaysia yang kuat pada Olahraga ini karena selalu mendominasi Bulutangkis pada 3 edisi SEA games sebelumnya, Liem Swie King dan kawan-kawan berhasil mendulang 6 Medali emas berharga untuk Indonesia saat itu.Cuplikan pertandingan antara Syliva Ng (Malaysia) dengan Verawaty (Indonesia)
Liem Swie King merebut emas di kategori Tunggal Putra, Tjun-Tjun dan Johan Wahyudi merebut emas di kategori ganda putera, serta Theresia Widiastuti dan Regina Masli di ganda puteri dilengkapi ganda campuran yang juga mencetak prestasi yang sama, yakni emas.
Panahan Team Nasional Indonesia
Donald Djatunas Pandiangan |
Dari 36 Medali yang diperebutkan pada bidang panahan, Indonesia berhasil mendapatkan 9 Medali, dengan 5 Emas, 2 Perak dan 2 Perunggu. Bintang Indonesia kala itu adalah Donald Pandiangan yang berkontribusi didapatnya 4 Emas (1 diantaranya untuk Tim Beregu Pria) untuk Indonesia, sedangkan 1 Emas lain disumbangkan oleh Suminar Rachmat. 2 Perak disumbangkan lagi-lagi oleh Donald (1) dan Suhartomo (1). 2 Perunggu disumbangkan oleh Suhartomo dan Tim Beregu Wanita Indonesia.
Team Renang Indonesia
Kontribusi yang sangat besar dipersembahkan oleh atlet-atlet renang kita pada waktu itu. Total 21 medali emas, 9 medali perak, dan 5 perunggu. Saat itu sesuai kutipan di buku M.F Siregar: Matahari Olahraga , dikatakan Kolam renang di SEA Games IX itu jadi tempat pesta atlet renang kita, didukung dengan 19 medali emas yang tersedia untuk Putera diborong habis. Semua mata kagum tertuju ke atlet kita saat itu.Ketua PB I PRSI saat itu, M.F. Siregar bersama atlet renang |
Team Atletik Indonesia
Indonesia berhasil mengumpulkan 7 medali pada cabang Atletik dengan 2 medali emas dan 5 medali perak.
Carolina Rieuwpassa bersama kontingen Olimpiade Montreal:
2 medali emas tersebut masing-masing disumbangkan oleh Carolina Rieuwpassa di kategori lari 100m dan Usman Efendi di lempar Cakram
Kiprah Indonesia Sejauh sampai 2015
Jika di Total semua perolehan medali Indonesia dari tahun 1977 sampai tahun 2015 (20 kali tampil) yakni, 1714 Emas, 1558 Perak, 1580 Perunggu, hanya kalah dari Thailand yang sudah tampil dari awal atau tampil 8 kali lebih banyak pada Pentas SEA GAMES.
Peta Penyebaran Perolehan Medali Emas SEA Games (1959-2015)
(arahkan kursor atau tap untuk melihat detail)
(arahkan kursor atau tap untuk melihat detail)
SEA GAMES selanjutnya yakni SEA Games XXIX atau yang ke-29 akan diselenggarakan oleh Malaysia dengan Kota Kuala Lumpur sebagai Tuan Rumah. Semoga atlit Indonesia kembali mengharumkan Merah Putih, dan Pemerintah tidak lupa dengan nama-nama yang sudah mati-matian mengharumkan Nusantara dengan memberikan kepastian yang jelas di masa depan untuk atlit-atlit kita ini
SUMBER: SEAG Office , Wikipedia ,
M.F Siregar: Matahari Olahraga Indonesia ,dan
aseanfootball.org
Tambahan: Bagi Yang ingin tahu sejarah SEA Games bisa melihat video melalui link berikut
SEA Games History - Part 1
SEA Games History - Part 2
SEA Games History - Part 3