ulimargis merupakan tempat berbagi informasi mengenai sistem informasi geografi atau geograhy information system disingkat GIS atau SIG. Berbagi situs atau link software gis atau software sig yang bebas, gratis beserta tutorial dan berisi peta-peta tentang indonesia. contohnya peta kelaziman merokok di Indonesia. Disini juga ada contoh mengenai Peta Interaktif dengan tema berbeda-beda. Jika ada saran bisa langsung lewat komentar atau email di maruli.tsmn@gmail.com
Sebagai manusia, kita tidak bisa terhindar dari kematian. Baik itu karena penyakit, umur yang sudah lanjut, kecelakaan ataupun korban pembunuhan. Kita tahu bakalan meninggal, tapi siapa yang tahu pasti Tahun berapa, bulan apa, hari apa, jam sampai detik ke berapa kita akan meninggal, tak ada yang tahu karena itu diluar kemampuan manusia sendiri.
Data yang saya visualkan berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang membuka portal data dengan cukup lengkap. Berdasarkan kotamadya, maka visualisasi ini akan mengelompokkan pada hari apa orang Jakarta meninggal pada Tahun 2014.
SEA (South East Asian) Games, mungkin tidak asing terdengar bagi para pecinta olahraga. SEA Games merupakan pesta olahraga yang digelar setiap 2 tahun sekali dengan Negara-negara di Asia Tenggara yang menjadi pesertanya. Sampai saat ini, SEA Games merupakan ajang kompetisi olahraga dari 11 Negara dengan peserta yang paling muda yakni Timor Leste yang masuk menjadi anggota pada Tahun 2003.
Pembukaan SEAP Games I di Bangkok, Thailand (Aseantourism.travel)
Lalu siapa saja anggota inti, atau Negara mana saja yang "harusnya" menjadi peserta pada SEA Games pertama pada tahun 1959 ? Mereka adalah Thailand, Kamboja, Myanmar, Vietnam, Laos, dan Malaysia sebagai peserta inti dan Singapura menjadi peserta tambahan yang kemudian menjadi anggota inti setelah merdeka, namun Kamboja pada akhirnya tidak ikut dalam Pesta Olahraga Asia Tenggara yang pertama. Akan tetapi Perlu diketahui, Pesta Olahraga se-Asia Tenggara ini dulu tidak bernama SEA Games, melainkan SEAP Games (South East Asian Peninsula Games). Dengan kata lain dulu SEA Games hanya beranggotakan Negara Asia Tenggara yang tergabung dalam semenanjung (peninsula). Semenanjung ini artinya formasi geografis yang terdiri dari pemanjangan daratan dari badan daratan yang lebih besar (Pulau atau Benua) yang dikelilingi oleh air pada 3 sisinya. Jika kita lihat pada Peta memang hanya 6 Negara itu yang tergabung pada daratan yang tidak terpisah oleh air tapi dikelilingi oleh air. Thailand adalah Negara yang memprakarsai dibentuknya Federasi SEAP saat menjadi peserta ASIAN Games di Tokyo dan mengundang beberapa perwakilan dari Negara Semenanjung seperti Malaysia, Myanmar, dan Laos untuk membentuk Federasi tersebut.
Peta Peserta SEAP Games I (arahkan kursor atau tap untuk melihat detail)
Peserta SEAP Games I
Setelah Thailand mendapat kehormatan sebagai Tuan Rumah SEAP Games (Tahun 1959) yang pertama, Tuan rumah SEAP Games selanjutnya ditentukan melalui Urutan Abjad, sehingga Burma atau sekarang myanmar menjadi Tuan Rumah selanjutnya (SEAP Games 1961). Sesuai rencana awal, maka Federasi menunjuk Cambodia (Kamboja) menjadi Tuan Rumah SEAP Games III Tahun 1963. Tapi apa daya kondisi Politik Kamboja saat itu sedang tidak kondusif untuk melangsungkan SEAP Games yang ketiga ini . Maka pihak Federasi menunjuk Laos menggantikan Kamboja sebagai Tuan Rumah, tapi kendala Finansial mengurungkan rencana Federasi untuk menunjuk Laos menjadi Tuan rumah dan Laospun menyatakan ragu bisa menjadi Tuan Rumah SEAP Games IV. Karena hal ini SEAP Games III dibatalkan. Seiring waktu Federasi melihat bahwa Kamboja, Laos, dan Vietnam sedang mengalami ketidakstabilan finansial ataupun politik, sehingga Malaysia lah yang menjadi Tuan Rumah SEAP Games III (Tahun 1965) , dilanjutkan Thailand di SEAP Games IV (Tahun 1967) dan kembali ke Burma yang menjadi Tuan rumah SEAP Games V (Tahun 1969).
Badminton - Olahraga yang selalu dikompetisikan dari awal (SEAP Games I sampai SEA Games XXVIII)
photo: www.seagames2015.com
Kondisi ini (di mana 6 anggota inti tetapi hanya 3 yang bisa menjadi Tuan rumah) membuat keberlangsungan Pesta Olahraga ini terancam. Kemudian saat berlangsungnya SEAP Games V, Singapura yang sudah menjadi anggota inti membuat usulan agar Indonesia dan Filipina bisa ikut bergabung untuk kembali menguatkan nilai kompetitif dari SEAP Games. Akan tetapi, pihak federasi terus menolak sampai pada akhirnya giliran Malaysia yang akan menjadi Tuan Rumah pada SEAP Games IX memberikan masukan agar Brunei, Indonesia, dan Filipina dimasukkan menjadi anggota
Perang Kamboja-Vietnam :
Perang Kamboja - Vietnam ,April 1977- Oktober 1991
Photo:Wikipedoa
Untuk memperpanjang napas Kompetisi ini ( karena sebagian anggota sedang dalam kondisi sangat tidak kondusif, seperti perang antara Kamboja dan Vietnam, serta Laos yang baru saja menyudahi perang saudara di Tahun 1975 ditambah Laos menjadi sekutu Vietnam di tahun 1977, sehingga mereka tidak bisa ikut berkompetisi ataupun menjadi Tuan Rumah). Kemudian Federasi pun setuju dan menyambut 3 Negara ini untuk menjadi anggota dengan membuang kata "semenanjung (Peninsula)" tadi menjadi SEA GAMES. Sehingga sahlah Brunei, Indonesia , dan Filipina menjadi anggota baru Federasi dan siap berkompetisi di SEA Games IX atau "SEA GAMES I" di Malaysia pada Tahun 1977. Jika saja 3 anggota baru ini tidak bergabung maka SEAP Games IX hanya akan disertai oleh Singapura, Malaysia, Thailand, dan Myanmar atau dengan kata lain cukup mengenaskan (sama seperti kondisi SEAP GAMES VIII Tahun 1975).
Kiprah Indonesia di SEA GAMES IX
Menjadi peserta debutan tidak mengecilkan semangat para atlit yang berambisi atau tidak hanya sekedar bikin ramai kompetisi ini. Medali demi medali pun didulang oleh atlit kita sehingga Indonesia menjadi Juara Umum SEA GAMES IX ini sebagai debutan.
Statistik Perolehan Medali SEA Games IX- Tahun 1977
Dari Tabel di atas, dapat dilihat bahwa Indonesia berhasil memperoleh Total 137 Medali dari jumlah total 568 yang diperebutkan dimana 62 diantaranya medali Emas, 41 Medali Perak, dan 34 Medali Perunggu.
Sepakbola Timnas Indonesia di SEA Games IX
Bagaimana dengan sepakbola Indonesia di SEA Games saat itu. Sebagai debutan, Timnas Indonesia bisa dikatakan mumpuni. Saat itu kompetisi sepakbola di SEA Games IX dibagi menjadi 2 grup. 4 Team di Grup A dan 3 Tim di Grup B. Timnas Indonesia masuk di Grup A bersama Malaysia, Filipina dan Brunei. Di grup A, Indonesia berhasil mengalahkan tuan rumah Malaysia dengan skor 2-1, kemudian mengalahkan Brunei dengan skor 4-0 dan seri dengan filipina dengan skor 1-1. Dengan mengumpulkan 2 kemenangan dan 1 seri, Timnas Indonesia mampu meraup 5 Poin (Sistem poin lama di mana kemenangan dihargai 2 poin).
Iswadi Idris -Salah satu Pemain Timnas SEA Games IX,
Lolos ke semifinal, Timnas Indonesia berhadapan dengan Thailand. Pertandingan waktu itu dihentikan Wasit Othman Omar pada menit ke '60 karena adanya peristiwa free-for-all yang artinya Perkelahian yang melibatkan banyak pemain ataupun staff, kedudukan skor pada saat itu 1-1. Setelah diadakan peninjauan ulang oleh panitia, Timnas Indonesia dinyatakan bersalah karena memulai kericuhan yang tidak terkendali sehingga dinyatakan kalah melawan Thailand. Thailand lolos ke final menghadapi Malaysia, sedangkan Indonesia akan melawan Myanmar untuk memperebutkan Juara 3 atau medali perunggu. Pada akhirnya Timnas Indonesia pulang dengan tangan hampa menyusul kekalahan teknis karena tidak muncul pada Pertandingan perebutan Juara 3 menghadapi Myanmar. Hasil akhir sepakbola SEA Games IX yakni Malaysia menjadi Juara, Thailand di posisi Runner up dan Myanmar Juara 3.
Bulutangkis Indonesia
Menjadi debutan, Indonesia berhasil meredam hegemoni Malaysia yang kuat pada Olahraga ini karena selalu mendominasi Bulutangkis pada 3 edisi SEA games sebelumnya, Liem Swie King dan kawan-kawan berhasil mendulang 6 Medali emas berharga untuk Indonesia saat itu.
Cuplikan pertandingan antara Syliva Ng (Malaysia) dengan Verawaty (Indonesia)
Liem Swie King merebut emas di kategori Tunggal Putra, Tjun-Tjun dan Johan Wahyudi merebut emas di kategori ganda putera, serta Theresia Widiastuti dan Regina Masli di ganda puteri dilengkapi ganda campuran yang juga mencetak prestasi yang sama, yakni emas.
Panahan Team Nasional Indonesia
Donald Djatunas Pandiangan
Dari 36 Medali yang diperebutkan pada bidang panahan, Indonesia berhasil mendapatkan 9 Medali, dengan 5 Emas, 2 Perak dan 2 Perunggu. Bintang Indonesia kala itu adalah Donald Pandiangan yang berkontribusi didapatnya 4 Emas (1 diantaranya untuk Tim Beregu Pria) untuk Indonesia, sedangkan 1 Emas lain disumbangkan oleh Suminar Rachmat. 2 Perak disumbangkan lagi-lagi oleh Donald (1) dan Suhartomo (1). 2 Perunggu disumbangkan oleh Suhartomo dan Tim Beregu Wanita Indonesia.
Team Renang Indonesia
Kontribusi yang sangat besar dipersembahkan oleh atlet-atlet renang kita pada waktu itu. Total 21 medali emas, 9 medali perak, dan 5 perunggu. Saat itu sesuai kutipan di buku M.F Siregar: Matahari Olahraga , dikatakan Kolam renang di SEA Games IX itu jadi tempat pesta atlet renang kita, didukung dengan 19 medali emas yang tersedia untuk Putera diborong habis. Semua mata kagum tertuju ke atlet kita saat itu.
Ketua PB I PRSI saat itu, M.F. Siregar bersama atlet renang
Bagaimana Bisa ? Alkisah 2 tahun sebelum digelarnya SEA Games tersebut, PB PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) memutuskan untuk diadakan Pemusatan Pelatihan di San Diego, Amerika Serikat. Kebijakan ini nyata-nyata menjadi salah satu faktor keberhasilan kontingen Indonesia. Latihan Standard Olimpiade yang dipersiapkan untuk Olimpiade Montreal 1976 (pemusatan latihan diteruskan sampai 1977) berbuah manis di SEA Games pertama Indonesia, kira-kira itulah sebab keberhasilan kontingen renang Indonesia, di samping memang kerja keras dan tekad yang kuat dari setiap atlet yang berjuang. Satu kata, Salut !!!
Team Atletik Indonesia
Indonesia berhasil mengumpulkan 7 medali pada cabang Atletik dengan 2 medali emas dan 5 medali perak.
Carolina Rieuwpassa bersama kontingen Olimpiade Montreal:
Kiri ke Kanan: Carolina Rieuwpassa (atletik), Frans VB, Syamsul Anwari (tinju), dan Warino Lestanto (angkat besi) yang baru saja pulang dari Olimpiade Montreal - Kanada Tahun 1976. Photo oleh KOMPAS
2 medali emas tersebut masing-masing disumbangkan oleh Carolina Rieuwpassa di kategori lari 100m dan Usman Efendi di lempar Cakram
Kiprah Indonesia Sejauh sampai 2015
Jika di Total semua perolehan medali Indonesia dari tahun 1977 sampai tahun 2015 (20 kali tampil) yakni, 1714 Emas, 1558 Perak, 1580 Perunggu, hanya kalah dari Thailand yang sudah tampil dari awal atau tampil 8 kali lebih banyak pada Pentas SEA GAMES.
Peta Penyebaran Perolehan Medali Emas SEA Games (1959-2015) (arahkan kursor atau tap untuk melihat detail)
SEA GAMES selanjutnya yakni SEA Games XXIX atau yang ke-29 akan diselenggarakan oleh Malaysia dengan Kota Kuala Lumpur sebagai Tuan Rumah. Semoga atlit Indonesia kembali mengharumkan Merah Putih, dan Pemerintah tidak lupa dengan nama-nama yang sudah mati-matian mengharumkan Nusantara dengan memberikan kepastian yang jelas di masa depan untuk atlit-atlit kita ini
Peta ini menunjukkan tempat-tempat yang bisa anda kunjungi di Jepang, dari kuil kuno hingga bangunan futuristik sekalipun. Yang menarik, peta ini menyajikan isi dengan animasi yang sederhana tapi memukau pada tiap "tkp". Saat kita memasuki suatu obyek wisata kita akan disuguhi photo dengan style panorama atau 360 derajat. 2. Peta Wisata Raja Ampat
Mau tahu di mana saja spot-spot menarik di Raja Ampat baik itu tempat diving, snorkling ataupun pondokan-pondokan yang bisa anda singgahi? anda bisa memanfaatkan Peta Interaktif Raja Ampat ini. Memanfaatkan google map sebagai peta dasar, informasi yang didapat dari peta ini bisa dibilang sangat banyak dan praktis karena sekaligus menunjukkan posisi sang item.
Taman Mini Indonesia Indah juga tidak tertinggal dalam hal membuat Pet interaktif yang menarik. Dengan menyertakan figur-figur seperti rumah, Indonesia kecil yang ada di tengah-tengah TMII, kita dapat mengetahui di mana saja letak-letak obyek wisata seperti rumah tradisional ataupun hal lainnya. Pokoknya bagus dah...
Amerika Serikat terkenal akan julukan yang sudah terkenal dari zaman dulu yaitu "American Dreams" . Arti julukan itu adalah, Amerika Serikat adalah tempat di mana anda bisa mewujudkan mimpi hidup anda dengan bayangan pekerjaan apapun di Amerika Serikat dibayar dengan sangat layak dan anda bisa hidup dengan tentram di sana. Hal ini tentu saja menarik banyak orang dari berbagai belahan dunia untuk bekerja di sana. Visualisasi angka pekerja imigran ini dapat dilihat di Peta.
Daerah konservasi semakin lama semakin meluas seiring perburuan akan hewan yang bisa menyebabkan punahnya suatu spesies. Untuk itu, para pecinta Flora dan Fauna yang tergabung menjadi beragam organisasi baik swasta ataupun pemerintah yang peduli akan lingkungan. Daerah konservasi ini tersebar di seluruh dunia, dan melalui peta ini kita bisa melihat di mana saja sih daerah yang terlindungi ini.
Peta Tentang turisme di Australia. Situs ini menyediakan konten dalam berbagai bahasa, salah satunya bahasa negara tetangga, yaitu Indonesia. Peta Interaktif ini lengkap dengan berbagai fitur-fitur yang bisa anda klak-klik untuk memenuhi rasa ingin tahu anda dengan tempat-tempat menarik di Australia.
Anda sedang di mana? sedang ada di Indonesia atau negara lainnya. Situs ini menyajikan peta yang berisi event-event yang telah ataupun akan berlangsung di belahan dunia. Jika setting gps anda aktif, maka situs ini bisa menampilkan event-event apa saja yang akan disajikan dalam waktu dekat ataupun yang sudah lewat.
Kalo yang satu ini agaknya bukan penyajian peta secara normal. Tapi di situs ini kita bisa di ajak jalan-jalan mengenai festival di Marseille yang berlangsung pada tahun 2012 lalu.
Dengan peta yang satu ini saya sangat takjub dengan cara penyajiannya. Berbekal banyak titik hitam atau spot mengenai tempat-tempat yang dilengkapi foto-foto sudut kota San Fransisco jaman hitam putih. Keren dah..
Bagi pencinta musik apalagi dengan aliran Brit, Peta ini bisa menjadi alternatif pengganti streaming Radio anda. Musik Indie ala UK bisa kita dengarkan sambl menelusuri Britania Raya. Jadi disini kita bisa mendengarkan baik dari bagian utara atau selatan atau belahan Britania Raya lainnya.
Nah yang terakhir ini berisi tentang Peta Perjalanan Penelitian dari dua orang Jerman yakni Sebastian dan Patrick. Di peta ini kita bisa melihat alur perjalanan mereka dan terkadang berisi percakapan antara mereka berdua yang "lucu" alias kadang-kadang garing. Sayang peta ini menyajikan konten hanya dalam bahasa Jerman, karena kata mereka berdua, Situs atau peta ini akan hilang nilai lebihnya jika ditampilkan tidak dalam bahasa Jerman karena memang ada guyon-guyon ala mereka yang jika diartikan ke dalam bahasa lain menjadi rancu, seperti Bahasa Indonesia. Jika anda tidak paham bahasa Jerman, anda bisa mencoba menggunakan google translate agar tidak "tersesat" total.
Pada zaman pendudukan Belanda, Peta Digital belum lahir seperti yang sering kita manfaatkan sekarang ini. Peta Digital online yang paling terkenal saat ini Google Map pun belum lahir. Jadi Pembuatan peta sebelum era digital adalah dengan menggambarnya secara manual atau analog. Peta analog ini berupa peta fisik yang dibuat di atas media kertas, yang menjadi masalah apabila peta ini adalah peta yang tidak memiliki sistem referensi koordinat atau dalam bahasa inggris disebut CRS (Coordinate Reference System). Terkadang pembacaan Peta Analog menjadi susah apabila objek peta tidak tegak lurus dengan sudut pandang pembuat peta layaknya seekor burung yang terbang melintas di suatu daerah dan melihat ke bawahnya.
Dengan teknologi sekarang ini, Peta analog inipun sudah bisa menjadi Peta Digital dengan bantuan Titik pengontrol atau GCP (Ground Control Points) yang digunakan dalam Georeferensi. Titik ini dibuat untuk menandakan objek-objek yang ada baik pada peta analog ataupun pada peta digital sehingga peta analog tadi akan dipaksa sedemikian rupa mencocokkan diri dengan peta digital tersebut.
Balik ke peta Jakarta jaman belanda dulu, ada tempat-tempat yang berubah baik itu fisiknya, namanya, ataupun lokasinya. Contoh yang fisiknya berubah atau malah tidak ada lagi yaitu Hotel des Indes yang dulu menjadi salah satu Hotel termewah di Asia. Untuk yang berubah letaknya ada Kebun Binatang Cikini yang dipindahkan ke ragunan. Untuk Masalah nama, sebagian besar nama yang ada di Peta ini, baik itu nama gedung, stasiun ataupun jalan sudah berubah namanya karena kita sudah Merdeka.
Kali ini saya menggunakan Peta Batavia (Jakarta) pada Tahun 1920 dulu. Ya, pada zaman ini Belanda sedang enak-enaknya menikmati hasil bumi kita dengan sudah terbangunya infrastruktur dan transportasi yang memadai untuk pemasaran komoditi mahal (baca:rempah-rempah). Peta Jakarta Tahun 1920 saya unduh dari Wikimedia .
Adapun Titik-titik kontrol yang saya gunakan untuk melakukan georeferensi ini sebagiannya akan saya jabarkan di sini.
1. Monas → Kรถnigsplein
2. Pertokoan Harco → Penjara Glodok
3. Pasar Ikan → Fish Market
4. Stasiun Pasar Senen → Pasar Senen Station
Total Saya menggunakan kira-kira 10 Titik kontrol sehingga didapatlah hasilnya
atau bisa juga dengan mengakses Batavia_1920_overlay untuk zoom in dan zoom out yang lebih puas walau peta dasarnya berbeda.
Untuk tempat lain seperti tanjung priuk dulu, bisa dilihat di bawah
Peta ini dihasilkan dengan menggunakan 2 software GIS yakni : QGIS dan Map Tiler serta google map sebagai Peta referensinya. Setelah meniban Peta Jadoel Batavia tadi di Google Map, saya mengetahui lebih banyak lagi sejarah. Belajar sejarah ternyata bisa juga dari Peta. Salam
Daftar Museum di jakarta disertai dengan Google Street View dan panorama 360
1. Museum Satria Mandala
Museum yang berada di Jalan Gatot Subroto ini merupakan museum mengenai perjuangan Tentara Nasional Indonesia dan diresmikan oleh Presiden RI ke-2 yaitu Soeharto. Di street view kita dapat melihat penampakan dari depan Museum ini yang langsung berdekatan dengan Tempat Parkir.
2. Museum Fatahilah
Museum ini dulunya adalah sebuah gedung yang dibangun oleh VOC sebagai Balai Kota Batavia. Gedung ini dibangun dari tahun 1707 sampai 2010. Di street view kita dapat melihat Museum ini berada di suatu tempat lapang yang luas, orang lalu lalang dengan bebas dapat kita lihat.
3. Museum Bank Indonesia
Museum ini aslinya adalah Gedung sebuah bank bernama De Javasche Bank pada jaman pendudukan VOC dahulu yang dibangun pada Tahun 1828. Museum ini mengkisahkan bagaimana Bank Indonesia terbentuk serta sejarah pembuatan kebijakannya.
Foto Panorama mengenai isi Museum ini pun dapat dilihat juga.
4. Gedung Joang 45
Museum yang diresmikan oleh Presiden Soeharto Tahun 1974 ini pada mulanya adalah Gedung Hotel yang dimiliki keluarga Belanda bernama L.C Schomper pada masa pendudukan Belanda. Pada saat pendudukan Jepang, gedung ini diambil alih oleh Pemuda Indonesia kemudian menjadi Kantor yang dibawahi oleh Jawatan Propaganda Jepang. Di street view, sepertinya mobil Google hanya numpang lewat di jalan Menteng Raya tanpa masuk ke halamannya (atau tidak boleh ya..?)
5. Museum Kebangkitan Nasional
Bagi yang pernah baca buku pelajaran sejarah, pasti ingat dengan nama STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen). Ini tak lain dan tak bukan adalah Sekolah Dokter Bumiputera zaman pendudukan Belanda dahulu. Kini gedung ini beralih fungsi menjadi sebuah Museum dengan nama Museum Kebangkitan Nasional. Di dalam pengunjung dapat melihat ruang kelas, laboratorium, asrama dan hal lain yang dulu dipakai oleh calon/dokter pribumi. Dari streetview, sayang Gedung ini hanya bisa dilihat dari Jalan Dr. Abdul Rahman Saleh, sehingga menjadi kurang begitu jelas.
6. Galeri Nasional
Museum ini terdiri dari beberapa bangunan atau berbentuk kompleks, dulu bangungan ini beralamat di Koningsplein Oost No. 14, Batavia . Keren ya alamatnya, serasa dekat-dekat amsterdam gitu, kalo sekarang namanya Jalan Medan Merdeka Timur No 14. Dahulu kompleks ini dipakai sebagai tempat Sekolah Menengah Atas anak-anak berdarah Belanda (Horgere Burgerschool ), kemudian pada tahun 1961 SMA Belanda ini dibubarkan dan diganti menjadi SDN 01, kemudian pada Tahun 1965, gedung-gedung ini menjadi markas KAPPI / Komado Kesatuan Pemuda dan Pelajar Indonesia yang mengadakan demonstrasi untuk pembubaran Partai Komunis Indonesia setelah peristiwa G30S-PKI "terjadi". Mulai pada tahun 1981, kompleks ini sering menjadi tempat eksibisi kesenian Indonesia, hingga pada Tahun 1998 resmi menjadi museum Galeri Nasional. Darri panorama view, dapat dilihat Beberapa bangunan yang tergabung menjadi kompleks, terlihat lega di tengah-tengahnya.
7. Museum Taman Prasasti
Museum ini berisikan minatur makan dari 27 provinsi di Indonesia (sebelum bertambah menjadi 34). Dulunya museum ini adalah sebuah pemakaman umum kebon jahe kober pada tahun 1795. Hingga pada tanggal 9 Juli 1977, pemakaman ini resmi menjadi sebuah Museum seperti sekarang ini
8. Museum Bahari
Di sini dulu VOC menyimpan rempah-rempah kemudian melakukan seleksi produk terbaik hingga pengepakan sehingga menjadi produk mahal di Eropa. Letaknya yang berdekatan dengan Pelabuhan Sunda kelapa menjadikan gudang ini andalan mereka zaman dahulu. Ketika berganti kepemilikan karena jepang datang, gudang ini menjadi tempat penyimpnan barang-barang logistik tentara mereka. Saat Indonesia Merdeka pun, gedung ini tetap dijadikan Gudang oleh PLN. Hingga pada tahun 1976 bangunan ini dipugar sehingga 1 tahun setelahnya resmi menjadi Museum Bahari.
9. Museum Layang-layang
Museum ini berisikan ratusan layang-layang yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia dan akan terus bertambah seiring ditemukannya layangan jenis baru dari sabang sampai merauke.
10. Museum Tekstil
Museum ini dulunya adalah rumah pribadi seorang berkenegaraan Perancis. Kemudian rumah ini berpindah tangan ke orang Turki yang menjadi Konsul negaranya untuk Batavia. Konsul ini bernama bdul Aziz Al Mussawi al Musa Khadim. Kemudian kembali berpindah tangan ke seorang bernama Karel Christian Cruq. Setalah itu, pada masa perjuangan, rumah ini menjadi markas BKR (Barisan Keamanan Rakyat). Hingga dibeli Departemen Sosial dan dikembalikan ke pemerintah dan diresmikan Oleh Ibu Tien Soeharto menjadi Museum Tekstil yang berisi kain-kain asli Indonesia.
Liburan di Jakarta dengan Peta Interaktif wisata nanti saat Lebaran akan menjadi opsi orang baik yang memang tinggal di Jakarta ataupun para perantau yang sedang tinggal di Jakarta tapi tidak pulang ke asal masing-masing saat liburan nanti. Akan tetapi, Jakarta memang terkenal akan mall-mallnya yang bejibun nomplok, bahkan tidak jarang pusat perbelanjaan yang umumnya ber-AC itu berdiri berhimpitan. Kali ini saya ingin memperlihatkan tempat liburan di Jakarta selain Mall di Jakarta.
Tipe Liburan pun macam-macam, Ada orang yang lebih suka liburan atau wisata ke tempat-tempat tertentu seperti museum untuk melihat benda-benda peninggalan zaman dulu yang mengandung nilai historik yang tinggi seperti Museum Fatahillah, museum arsip, museum bank mandiri yang ada bahasa belandanya di dalam. Ada juga yang senang makan-makan atau dengan kata lain wisata kuliner. Wisata seperti ini seperti wisata dengan target utama makanan yang belum pernah dicicipi ataupun yang tempat makan yang belum banyak orang tahu.
Bagi yang sudah memiliki anak ataupun ingin liburan bersama anak kecil, tempat liburan pun perlu diseleksi agar bisa juga dinikmati oleh jagoan kecil. Bermain adalah yang dimau oleh anak kecil, oleh karena itu tempat-tempat yang luas dengan banyak interaksi dengan mainan menjadi tempat yang pas, sehingga dia bisa berlari-lari ataupun belajar dengan bermain secara puas. Tempat seperti Taman-taman yang hijau, Kidspace atau Kidzania bisa menjadi opsi yang bisa dipilih oleh orang Tua sebagai destinasi wisata kali ini. Ada juga Tempat wisata terpadu, di mana tempat wisata ini sudah mencakupi berbagai aspek/fungsi tempat liburan (ada tempat bermain, belajar sejarah, belajar hal-hal lain dan banyak tempat makannya).
Khusus di Jakarta banyak juga tempat-tempat Ibadah yang memiliki nilai historik yang tinggi seperti Masjid Istqlal, Vihara Bhakti , Gereja Katedral. Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang bertetanggaan juga merupakan suatu perlambang bahwa toleransi beragama di Indonesia pada dasarnya sangat dijunjung tinggi.. Hal ini yang ingin diperlihatkan oleh para Founding Fathers negara kita ini.
Oleh sebab itu, saya membuat Peta Wisata online Jakarta yang bersifat interaktif ini.
jika ingin melihat peta onlinenya bisa langsung ke Peta Wisata Jakarta 2016.
Peta ini dibuat dengan dasar Peta Transportasi sehingga objek wisata yang ingin dilihat bisa diperkirakan jauh dekatnya dengan stasiun kereta api ataupun halte transjakarta sehingga memudahkan kita untuk merencanakan rute liburan itu
. Adapun cara penggunaan Peta ini cukup mudah, Objek Wisata di Peta ini dibagi menjadi 9 tipe yang semuanya bisa disembunyikan atau dimunculkan untuk melihat objek wisata lebih mudah jelas dengan mengklik atau tap tanda centang di samping simbol objek di lokasi legend atau label peta pada sebelah kanan. Untuk di Screen peta ini, jika objek menunjukkan angka, itu berarti jumlah objek yang berdekatan sehingga harus di tap tau diklik untuk auto zoom sehingga objek-objek yang berdekatan itu menjadi terlihat. Peta ini saya tahu belum sempurna, sehingga jika ada saran dan kritik bisa langsung dikomen aja ya. hehe.
Air adalah salah satu unsur paling penting dalam kehidupan manusia, termasuk penduduk Indonesia tentunya. Negara kita yang dikelilingi oleh air tidak serta merta membuat kita jauh-jauh dari yang namanya masalah air. Akan tetapi, justru banyak dari kita yang mengalami masalah air, dari kekurangan sumber air ataupun kurangnya persediaan air bersih.
Tinggal di Desa, dimana orang membayangkan semua serba hijau, air jernih mengalir dengan sendirinya tanpa filter/saringan menjadi sebuah mimpi indah belaka yang hanya bisa diwujudnyatakan di beberapa desa saja. Yang marak sekarang ini adalah desa menjadi korban, ya korban kerakusan manusia indonesia itu sendiri. Dari membabat hutan, menanan kelapa sawit dengan jumlah diluar batas kewajaran, limbah industri yang dialirkan begitu saja demi memangkas ongkos dalam penanganan limbah, sampai orang-orang kita sendiri yang menganggap bumi kita ini tong sampah terbesar di dunia, asal lempar kanan,kiri, pas kali atau sungai mampet malah menyalahkan pemerintah setempat. Jika kita beruntung, pemerintah setempat pasti sudah menyediakan sarana air bersih di tempat kita tinggal, tapi pemerintah bukan budak yang anda suruh untuk membersihkan apa yang sudah kita kotori. Sehingga jadi dah tangan saya gatal untuk iseng-iseng buat peta seperti ini.
Data kali ini seperti biasa saya mengunduhnya dari BPS untuk kategori Potensi desa dengan sub kategori "Banyaknya Desa/Kelurahan Menurut Jenis Pencemaran Lingkungan Hidup, 2014". Ada 3 jenis pencemaran lingkungan hidup menurut data BPS yakni pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran udara.
Kenapa Desa? karena ini menarik mengingat stereotype Desa yang terkenal tidak terjamah polusi. Pada umumnya terjadi pencemaran air di Desa karena efek industrialisasi, pabrik-pabrik yang tak bertanggung jawab akan kotoran mereka, menjamur dan menyusupkannya di aliran-aliran sungai atau tanah.
Dari data statistik 32% desa/kelurahan total dari Banten, Jakarta, dan Jawa Barat mengalami masalah pencemaran air. Ini adalah angka yang mengkhawatirkan dengan membayangkan 1 dari 3 desa/kelurahan tercemar airnya. Dan Bangka Belitung menjadi provinsi dengan proporsi Desa yang terpolusi airnya, yakni sebesar 34%, yang lebih mencengangkan lagi ada 717 Desa di Kalimantan Barat yang tercemar airnya. Provinsi-provinsi di Borneo terlihat cukup mengkhawatirkan dari segi kualitas air karena Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur mempunyai masalah yang hampir sama beratnya dengan Kalimantan Barat. Untuk Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali, mereka dalam posisi tengah walau harusnya bisa lebih baik ke depannya. Yang menarik, Desa-desa di provinsi daerah Timur terbilang cukup aman dari polusi Air. Ini bisa dilihat dari data yang menunjukkan hanya 53 Desa saja di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang tercemar airnya. Demikian pula dengan daerah Sulawesi, Maluku, dan Papua. Untuk papua, walau terbilang aman, ada peluang terjadinya pencemaran air mengingat adanya Perusahaan Tambang yang bisa mengurangi kualitas air tersebut. Peta beresolusi tinggi bisa di download di sini-peta pencemaran air desa
Jadi alangkah baiknya, jika kita khususnya yang muda-muda bisa menjaga dan kemudian membuat keadaan Desa-desa kita atau desa sekitaran kita menjadi desa yang hijau seperti yang kita baca di buku cerita.